Pahami 3 Cara Menghitung Bunga Tabungan di Bank!

22 December 2022
Pahami 3 Cara Menghitung Bunga Tabungan di Bank!

Cara Menghitung Bunga Tabungan serta Contohnya

Ada tiga metode menghitung bunga tabungan berdasarkan jenis saldonya, yaitu saldo terendah, saldo rata-rata, dan saldo harian. Masing-masing metode tersebut memiliki rumus yang berbeda untuk diterapkan. Bagaimana cara menghitungnya?

Agar penghitungannya lebih mudah, perhatikan dahulu ilustrasi transaksi tabungan di bawah ini sebagai contohnya. Ilustrasi ini akan digunakan untuk menghitung tiga jenis suku bunga tersebut.

Sebagai contoh, Riska menabung di Bank ABC setiap minggunya dan pernah melakukan transaksi penarikan. Bank ABC memberikan suku bunga sebesar 3% setiap bulannya. Berikut ini ilustrasi mutasi rekening Riska.

Mari kita hitung bunga tabungan Riska menggunakan tiga metode di bawah ini.

1. Cara Menghitung Bunga berdasarkan Saldo Terendah

Penghitungan suku bunga tabungan ini dilakukan dengan melihat saldo terendah dalam satu periode di mutasi rekeningnya. Perlu diketahui, jumlah suku bunga berdasarkan indikator ini bisa berbeda-beda, tergantung jumlah saldo terendah tiap bulannya.

Rumus penghitungannya adalah: 

Bunga = saldo terendah x (suku bunga x jumlah hari dalam sebulan) : 365 hari.

Saldo terendah pada periode tersebut adalah Rp6.000.000, sedangkan bulan Juni berlangsung selama 30 hari. Jadi, suku bunga yang didapatkan dari mutasi rekening di atas adalah:

Bunga = 6.000.000 x (3% x 30) : 365

= 14.795

Jadi, suku bunga yang didapatkan Riska selama periode mutasi rekening tersebut sebesar Rp14.795.

2. Cara Menghitung Bunga berdasarkan Saldo Rata-rata

Pada metode ini, bank harus menghitung dahulu saldo rata-rata dalam satu periode mutasi rekening. Setelahnya, barulah dilakukan penghitungan menggunakan rumus di bawah ini:

Bunga = saldo rata-rata x (suku bunga tabungan x jumlah hari dalam sebulan) : 365 hari.

Pertama, Anda harus menjumlahkan seluruh saldo pada satu periode mutasi rekening. Gunakan rumus: jumlah saldo x jarak hari untuk menghitungnya. 

Jarak hari yang dimaksud adalah rentang antara transaksi awal dan transaksi berikutnya. Contohnya, transaksi pertama terjadi pada 1 Januari, kemudian transaksinya terjadi lagi pada 6 Januari. Jadi, jaraknya adalah 5 hari.

Jadi, penghitungannya sebagai berikut:

  • 6.000.000 x 5 = 30.000.000
  • 7.500.000 x 3 = 22.500.000
  • 7.000.000 x 4 = 28.000.000
  • 9.000.000 x 7 = 63.000.000
  • 10.000.000 x 3 = 30.000.000
  • 8.000.000 x 4 = 32.000.000
  • 8.500.000 x 3 = 25.500.000

Total saldo di atas sebesar: 231.000.000. Kemudian, total tersebut dibagi jumlah hari, hasilnya: 231.000.000 : 30 = 7.700.000

Barulah Anda bisa menghitung suku bunganya menggunakan rumus di atas:

Bunga = 7.700.000 x (3% x 30) : 365

= 18.986

Jadi, suku bunga yang didapatkan Riska berdasarkan jumlah saldo rata-rata sebesar Rp18.986.


3. Cara Menghitung Bunga berdasarkan Saldo Harian

Terakhir, metode ini digunakan berdasarkan jumlah saldo harian pada periode atau bulan berjalan di mutasi rekening. Berikut ini rumusnya:

Bunga = saldo harian x suku bunga tabungan x jarak hari : 365 hari

Masing-masing saldo akhir dikalikan menggunakan rumus di atas, kemudian ditambahkan. Mari kita lihat contoh penghitungan bunganya berdasarkan mutasi rekening di atas:

  • 6.000.000 x 3% x 5 : 365 = 2.466
  • 7.500.000 x 3% x 3 : 365 = 1.849
  • 7.000.000 x 3% x 4 : 365 = 2.301
  • 9.000.000 x 3% x 7 : 365 = 5.178
  • 10.000.000 x 3% x 3 : 365 = 2.466
  • 8.000.000 x 3% x 4 : 365 = 2.630
  • 8.500.000 x 3% x 3 : 365 = 2.795

Total bunga = 19.685

Jadi, total bunga yang didapatkan Riska sebesar: Rp19.685.

Apakah Anda sudah memahami cara menghitung bunga tabungan dengan tiga metode di atas? Besaran suku bunga di atas memang lebih kecil dibandingkan saldonya, tetapi makin bertambah apabila Anda lebih sering menabung secara berkala. Penghitungan suku bunga di atas tentu berdasarkan kebijakan masing-masing bank pengelolanya.