Awal Tahun Saatnya Check Up Kesehatan Keuangan Pribadi!

06 January 2023
Awal Tahun Saatnya Check Up Kesehatan Keuangan Pribadi!

Awal tahun biasanya dijadikan sebagai momentum untuk melakukan perubahaan melalui penataan ulang pada soal keuangan. Hal ini dapat menjadi kesempatan refleksi dari tahun sebelumnya untuk menyusun serta memutuskan perencanaan anggaran pada tahun selanjutnya.

Kita sebagai masyarakat biasa, perlu melakukan check up keuangan seperti halnya dengan cek kesehatan manusia ke dokter, sobat fintech bisa memakai jasa profesional financial planner. Namun jika kamu ingin melakukannya sendiri, bisa dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini:

1. Catat secara rinci uang masuk dan uang keluar pada bulan terakhir atau kalkulasi pada tahun terakhir. Sebesar atau sekecil apapun pengeluaran tersebut, harus dicatat baik dalam catatan manual atau digital. Untuk pencatatan digital, kamu dapat memanfaatkan beberapa aplikasi fintech yang menyediakan fitur cash flow dan laporan keuangan pribadi.

2. Kelompokkan antara pencatatan pendapatan, pengeluaran dan harta lancar yang dimiliki. Harta lancar dapat berupa tabungan dan investasi yang mudah dicairkan, seperti deposito, emas batangan, reksa dana, tabungan konvensional dan uang kas.

Setelah mengelompokkan semua item pendapatan dan pengeluaran, lakukan perhitungan rasio dari masing-masing kelompok tersebut. Ada tiga rasio yang penting dicek sesuai dengan kondisi keuangan masing-masing. Usahakan jujur dan menuangkan semua poin pendapatan, biaya, utang dan tabungan yang dimiliki saat ini.

Cara menghitung Rasio Pendapatan terhadap Biaya, Utang dan Tabungan

Rasio Pendapatan Terhadap Berbagai Biaya

Setelah mengetahui total pendapatan per bulan dari berbagai sumber baik gaji tetap dan tambahan lainnya, misalnya pendapatan total yang diperoleh per bulan adalah Rp10.000.000 dan total pengeluaran per bulan untuk keperluan harian Rp8.000.000. Bagi antara total pendapatan dan pengeluaran tersebut Rp10.000.000 dibagi Rp8.000.000 hasilnya diperoleh rasio 1,25. Karena rasio di atas 1, maka rasio pendapatan terhadap pengeluaran tergolong sehat.

Rasio Utang

Utang dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu utang produktif dan konsumtif. Harus dapat membedakan mana utang produktif dan utang konsumtif.

Utang produktif adalah utang yang dipergunakan untuk menunjang kegiatan produktif, misalnya membeli mobil untuk mengantar jasa katering, membeli mixer untuk membuat kue jualan, membeli perkakas otomotif untuk keperluan jasa bengkel dan lain-lain yang dapat memutar uang hasil berutang tersebut untuk kegiatan usaha yang berpotensi memberikan pemasukan kembali dari keuntungan yang didapat dari usaha tersebut. Contohnya, utang produktif saat ini ada Rp3.000.000. Total utang produktif dibagi total pendapatan Rp10.000.000 maka hasil rasionya 30%. Masih termasuk sehat sebab rasio utang produktif maksimal berada di 30% dari total pendapatan.

Sedangkan utang konsumtif adalah utang yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif seperti membeli perangkat game, hiasan interior rumah, handphone terbaru, wisata dan berbagai kebutuhan sekadar untuk pelengkap gaya hidup dan tidak ada tujuan untuk menunjang pekerjaan atau kegiatan produktif lainnya. Jika utang konsumtif diketahui ada di nominal Rp1.000.000 dan dibagi dengan total pendapatan sebesar 10.000.000 didapat rasio sebesar 10% atau 0,1 maka rasio utang konsumtifnya tidak sehat karena utang konsumtif dapat dikatakan sehat apabila rasio terhadap pendapatan tidak melebihi 0.

Rasio Tabungan

Jika diketahui total tabungan per bulan adalah Rp1.500.000 maka jika dibagi dengan total pendapatan sebesar Rp10.000.000 maka rasio yang didapatkan adalah 15% maka rasio tabungan sudah cukup baik karena minimal harus ada 10% jumlah tabungan terhadap pendapatan yang diperoleh maka dapat dikatakan sehat rasionya.

Kesimpulannya, untuk ketiga rasio ini, pendapatan terhadap biaya usahakan di atas 1% lalu untuk utang produktif tidak melebihi 30%, utang konsumtif harus berada pada posisi 0 dan tabungan sisihkan minimal 10% dari total pendapatan rutin.

Manfaat Check Up Keuangan Pribadi

Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan keuangan, kamu dapat menganalisis semua pendapatan dan pengeluaran. Jika ada indikasi tidak sehatnya keuangan dari rasil perhitungan rasio yang dilakukan, segera ambil langkah yang dianggap penting.

Review kembali atas pengeluaran yang tidak urgent atau tidak penting. Seperti hobi yang kurang memberikan manfaat, pembelian barang yang tak dibutuhkan dan membeli makanan dan minuman yang memicu terganggunya kesehatan, seperti terlalu sering membeli minuman kekinian, ngopi di kafe mahal dan lain-lain. Jika frekuensi pembelian ini sudah sangat sering, coba kalkulasikan, jumlahnya pasti cukup untuk membeli investasi reksa dana atau menambah tabungan kan?

Jika selama ini hanya mengandalkan gaji bulanan lalu hasilnya tidak mencukupi kebutuhan pokok, sudah saatnya mencari penghasilan tambahan dari sumber yang dapat diandalkan. Misalnya mengoptimalisasikan lagi skills yang dimiliki atau mengikuti kursus untuk suatu pekerjaan tertentu yang dapat dikerjakan di luar jam kerja utama.